Etanol dalam BMM: Aman atau Tidak? Panduan Lengkap untuk Pengguna Kendaraan

Share:

Etanol dalam BMM: Aman atau Tidak? Panduan Lengkap untuk Pengguna Kendaraan

Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan etanol sebagai campuran dalam bahan bakar minyak (BMM) semakin umum di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Inisiatif ini didorong oleh berbagai faktor, mulai dari upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil hingga menurunkan emisi gas rumah kaca. Namun, pertanyaan besar yang sering muncul di benak pemilik kendaraan adalah: apakah aman mencampur BMM dengan etanol? Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk campuran etanol dan BMM, menjelaskan manfaat, risiko, serta hal-hal yang perlu Anda ketahui.


Apa Itu BMM dan Etanol?

🔥 Bahan Bakar Minyak (BMM)

BMM, atau lebih dikenal sebagai bensin atau petrol, adalah bahan bakar yang diperoleh dari penyulingan minyak bumi mentah. Komponen utamanya adalah hidrokarbon dan digunakan untuk menggerakkan mesin pembakaran internal pada kendaraan. BMM dikategorikan berdasarkan bilangan oktan (RON), seperti RON 90, RON 92, RON 95, yang menunjukkan resistansinya terhadap knocking atau pembakaran tidak sempurna.

🔥 Etanol

Etanol (C2H5OH) adalah alkohol yang dapat diproduksi dari fermentasi biomassa, seperti tebu, jagung, atau singkong. Karena berasal dari sumber daya terbarukan, etanol sering disebut sebagai "bioetanol" dan menjadi alternatif bahan bakar yang menjanjikan. Etanol memiliki bilangan oktan yang lebih tinggi dibandingkan bensin murni, menjadikannya aditif peningkat oktan yang efektif.


Mengapa Etanol Dicampur dengan BMM?

Pencampuran etanol ke dalam BMM bukanlah tren baru, melainkan strategi yang telah diterapkan secara global dengan beberapa tujuan:

🔥Peningkatan Oktan: Etanol memiliki bilangan oktan yang lebih tinggi (sekitar 100-109 RON) dibandingkan bensin murni. Penambahannya dapat meningkatkan bilangan oktan total campuran, yang memungkinkan mesin beroperasi lebih efisien dan mengurangi risiko knocking, terutama pada mesin berkompresi tinggi.

🔥Pengurangan Emisi: Pembakaran etanol menghasilkan lebih sedikit karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon yang tidak terbakar dibandingkan bensin murni. Ini berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik. Namun, emisi NOX bisa bervariasi.

🔥Sumber Energi Terbarukan: Sebagai bioetanol, etanol berasal dari tanaman, menjadikannya sumber energi terbarukan yang dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

🔥Oxygenate: Etanol bertindak sebagai oksigenat, yang berarti ia membawa oksigen ke dalam proses pembakaran. Ini dapat membantu pembakaran lebih lengkap dan mengurangi emisi berbahaya.


Apakah Aman Menggunakan BMM Campuran Etanol?

Pertanyaan tentang keamanan adalah yang paling krusial. Jawabannya tidak sesederhana "ya" atau "tidak," melainkan tergantung pada persentase etanol dalam campuran dan jenis kendaraan Anda.

🚗 Kendaraan Modern (Setelah Tahun 2000-an)

Sebagian besar kendaraan yang diproduksi setelah tahun 2000-an dirancang untuk dapat menggunakan campuran bensin dengan etanol hingga 10% (sering disebut E10) tanpa masalah berarti. Komponen sistem bahan bakar, seperti selang, seal, dan injektor, telah dibuat dari bahan yang tahan terhadap efek korosif atau pelarut etanol.


🚗 Kendaraan Lawas (Sebelum Tahun 2000-an)

Untuk kendaraan yang lebih tua, penggunaan campuran etanol, bahkan pada konsentrasi rendah seperti E10, dapat menimbulkan masalah. Alasannya:

👎Kerusakan Material: Komponen sistem bahan bakar pada mobil lawas, seperti karet dan plastik, mungkin tidak tahan terhadap etanol. Etanol dapat melarutkan atau merusak material ini, menyebabkan kebocoran, retak, atau penyumbatan.

👎Korosi: Etanol bersifat higroskopis (menyerap air). Campuran etanol dan air dapat menyebabkan korosi pada komponen logam, terutama jika tangki bahan bakar dan jalur bahan bakar terbuat dari baja tanpa lapisan pelindung yang memadai.

👎Penyumbatan Filter: Etanol memiliki sifat pembersih dan dapat melarutkan endapan lama di tangki bahan bakar atau jalur bahan bakar. Partikel-partikel ini kemudian dapat menyumbat filter bahan bakar.

👎Performa Mesin: Etanol memiliki energi per volume yang lebih rendah dibandingkan bensin murni. Ini berarti campuran dengan etanol, terutama pada konsentrasi tinggi, dapat sedikit mengurangi efisiensi bahan bakar (jarak tempuh per liter). Sistem manajemen mesin pada kendaraan lawas mungkin tidak dapat menyesuaikan campuran udara-bahan bakar secara optimal untuk etanol, yang bisa menyebabkan performa mesin kurang optimal.


🚗 Campuran Etanol Konsentrasi Tinggi (E20, E85)

Beberapa negara juga menawarkan campuran etanol dengan konsentrasi lebih tinggi, seperti E20 (20% etanol) atau E85 (85% etanol). Penggunaan bahan bakar ini hanya aman dan direkomendasikan untuk kendaraan "flex-fuel" yang dirancang khusus untuk mengakomodasi berbagai campuran etanol. Kendaraan ini memiliki sensor dan sistem manajemen mesin yang mampu menyesuaikan parameter pembakaran sesuai dengan kandungan etanol.


Manfaat Lain dan Pertimbangan

Manfaat Tambahan:

👍Dampak Lingkungan: Meskipun masih menjadi perdebatan, secara umum, bioetanol dianggap memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan bensin fosil, membantu mengurangi emisi gas rumah kaca secara keseluruhan.

👍Ekonomi Lokal: Produksi etanol dari tanaman dapat mendukung industri pertanian lokal dan menciptakan lapangan kerja.


Pertimbangan Tambahan:

👎Ketersediaan: Tidak semua SPBU menyediakan BMM campuran etanol, terutama di daerah terpencil.

👎Harga: Harga BMM campuran etanol bisa bervariasi tergantung pada kebijakan subsidi pemerintah dan harga komoditas bahan baku etanol.

👎Penyimpanan: Karena sifat higroskopisnya, campuran etanol tidak disarankan untuk disimpan dalam waktu lama, terutama di tempat yang lembab, karena dapat menyerap air dan memicu korosi.


Kesimpulan

Mencampur BMM dengan etanol relatif aman untuk sebagian besar kendaraan modern (diproduksi setelah tahun 2000-an) asalkan persentase etanol tidak melebihi rekomendasi pabrikan (umumnya hingga E10). Manfaatnya meliputi peningkatan oktan, pengurangan emisi, dan penggunaan sumber energi terbarukan.

Namun, bagi pemilik kendaraan lawas, sangat penting untuk memeriksa manual kendaraan atau berkonsultasi dengan produsen atau bengkel tepercaya. Penggunaan etanol pada kendaraan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem bahan bakar dan mesin. Selalu pastikan Anda menggunakan jenis bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda untuk menjaga performa dan umur panjangnya.

No comments

Jangan lupa kasih komentar ya!. Karena komentar kalian membantu kami menyediakan informasi yang lebih baik

Tidak boleh menyertakan link atau promosi produk saat berkomentar. Komentar tidak akan ditampilkan. Hubungi 081271449921(WA) untuk dapat menyertakan link dan promosi