Inilah Alasan Kenapa Raksasa Ponsel Nokia Bisa Bangkrut

Share:
Inilah Alasan Kenapa Raksasa Ponsel Nokia Bisa Bangkrut

Nokia adalah salah satu merek telepon genggam yang sangat terkenal di seluruh dunia pada tahun 1990-an dan 2000-an. Pada puncak kejayaannya, Nokia memiliki pangsa pasar telepon genggam terbesar di dunia. Namun, pada awal 2010-an, Nokia mengalami penurunan pesat dan akhirnya mengalami kebangkrutan. Ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi. Dalam artikel ini, kita akan membahas faktor-faktor utama yang menyebabkan kebangkrutan Nokia.


1. Kemunculan Iphone

Salah satu alasan utama kebangkrutan Nokia adalah kemunculan iPhone pada tahun 2007. Sebelum iPhone diluncurkan, Nokia memiliki dominasi yang besar di pasar telepon genggam. Namun, setelah iPhone diluncurkan, konsumen mulai beralih ke smartphone yang lebih canggih. Pada saat itu, Nokia masih mengandalkan telepon genggam tradisional. Mereka gagal melihat potensi pasar smartphone dan ketinggalan dalam persaingan. Apple kemudian mengambil alih pangsa pasar smartphone, meninggalkan Nokia tertinggal jauh.


2. Berganti-ganti Sistem Operasi

Nokia juga membuat kesalahan strategis dengan menggunakan sistem operasi yang berbeda-beda untuk setiap jenis ponsel. Saat itu, Nokia memiliki beberapa sistem operasi, seperti Symbian, Meego, dan Windows Mobile. Hal ini membuat pengembangan aplikasi menjadi sulit karena para pengembang harus mempelajari beberapa sistem operasi sekaligus.

Mereka bermitra dengan Microsoft untuk menggunakan sistem operasi Windows pada ponsel mereka, namun ini tidak berhasil dalam jangka panjang. Alih-alih meningkatkan penjualan, pengguna tidak tertarik dengan ponsel Nokia yang berbasis Windows. Selain itu, Nokia juga memilih untuk tidak mengadopsi Android, sistem operasi yang saat itu sedang populer dan digunakan oleh sebagian besar produsen ponsel di dunia. Keputusan ini membuat Nokia semakin sulit untuk bersaing dan berkembang dalam pasar ponsel cerdas.




3. Inovasi

Nokia juga kehilangan fokus pada inovasi dan pengembangan produk yang memadai. Mereka lebih fokus pada mempertahankan dominasinya di pasar telepon genggam tradisional daripada memperluas lini produknya. Hal ini menyebabkan Nokia kesulitan untuk bersaing dengan pesaingnya yang lebih inovatif, seperti Apple dan Samsung.



4. Produk China Bermunculan

Pada saat itu produk ponsel China mulai bermunculan, produk-produk asal China menawarkan berbagai keunggulan dari segi harga dan fitur yang lengkap. China dapat membuat berbagai macam ponsel dengan spesifikasi dari mulai low budget hingga sekelas flagship, saat itu China mulai dapat mengembangkan ponsel yang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini membuat Nokia semakin sulit mengambil pasar dunia terutama di China dan negara negara yang berkembang.



Dalam rangka mengatasi masalah yang dihadapi, Nokia melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki kondisi perusahaannya. Pada tahun 2011, Nokia memilih untuk beralih dari sistem operasi Symbian ke Windows Phone, sebagai hasil dari kemitraan dengan Microsoft. Namun, ini tidak berhasil meningkatkan penjualan ponsel Nokia. Selain itu, Nokia juga melakukan pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran pada tahun 2012 dan mengubah strategi bisnisnya menjadi fokus pada infrastruktur jaringan.

Namun, upaya-upaya perbaikan yang dilakukan oleh Nokia tidak cukup untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan. Pada tahun 2013, Nokia memutuskan untuk menjual divisi ponselnya ke Microsoft dengan harga sekitar $7,2 miliar. Setelah menjual divisi ponselnya, Nokia lebih fokus pada bisnis jaringan, yang pada akhirnya menjadi Nokia saat ini.



Kebangkrutan Nokia menjadi pembelajaran bagi industri teknologi dan bisnis secara umum. Kesalahan dalam strategi, manajemen, dan kurangnya inovasi dapat berdampak negatif pada keseluruhan bisnis. Nokia adalah contoh perusahaan yang sukses di masa lalu, namun kegagalan untuk mengikuti perkembangan pasar dan mempertahankan posisi di pasar mengakibatkan kebangkrutannya. Pada akhirnya, Nokia gagal untuk beradaptasi dan berevolusi, yang mengakibatkan kehilangan posisi terdepan di pasar teknologi.

No comments

Jangan lupa kasih komentar ya!. Karena komentar kalian membantu kami menyediakan informasi yang lebih baik

Tidak boleh menyertakan link atau promosi produk saat berkomentar. Komentar tidak akan ditampilkan. Hubungi 081271449921(WA) untuk dapat menyertakan link dan promosi