5 Hal yang Mungkin Akan Terjadi Jika Indonesia Tidak Dijajah

Sejarah Nusantara telah mencatat bab-bab yang panjang dan kompleks, termasuk periode di mana Indonesia menjadi tanah jajahan. Namun, bayangkan jika sejarah tersebut mengalami belokan, dan Indonesia tidak pernah menjalani masa penjajahan. 

Apa yang mungkin terjadi jika negeri ini terlepas dari belenggu penjajahan? Simaklah lima hal menarik yang mungkin menghiasi lembaran sejarah Indonesia tanpa jejak penjajahan.

1. Masyarakat Akan Terpecah

Kemerdekaan Indonesia bukanlah hasil usaha individu atau kelompok terbatas, tetapi merupakan hasil dari keterlibatan seluruh masyarakat yang bersatu dalam tekad yang seragam. Semua elemen masyarakat, dari berbagai latar belakang suku, agama, dan status sosial, bersatu padu untuk mengokohkan tekad mereka dalam mengusir penjajah dari tanah air.

Menurut informasi yang dikutip oleh Indonesia Investments, bangsa Indonesia pernah berada di bawah kekuasaan Belanda selama kurang lebih 3,5 abad. Tidaklah mudah melalui perjuangan yang panjang dan memakan waktu lama. Namun, dengan semangat bersama untuk mencapai kemerdekaan, seluruh masyarakat Indonesia akhirnya berhasil mewujudkannya pada tanggal 17 Agustus 1945.

2. Nama Indonesia Mustahil Ada

Identitas Indonesia tidak dapat dipisahkan dari jejak penjajahan yang mengawali sejarahnya. Perjalanan panjang membawa Bumi Pertiwi ini menuju penggunaan nama Indonesia. Menurut sumber Britannica, pada awalnya, Indonesia dikenal dengan nama asli Dutch East Indies atau Netherlands East Indies. Dalam Bahasa Indonesia, istilah ini sering disebut sebagai Hindia Belanda atau Hindia Timur Belanda.

Meskipun memiliki sejarah yang panjang, puncak perubahan identitas negara ini menjadi Indonesia terjadi pada abad ke-19. Sebuah perubahan yang tercermin dalam asal-usul nama Indonesia, yang terdiri dari Indus (India) dan Nesos (pulau/kepulauan). Gabungan ini mencerminkan identitas Indonesia sebagai kepulauan yang terletak di sebelah India, menciptakan kesejajaran geografis antara kedua wilayah tersebut.

3. Indonesia Tidak Akan Memiliki Simbol dan Atribut Negara

Indonesia menjadi rumah bagi beragam latar belakang, dan simbol atau atribut kenegaraan seperti Bendera Merah Putih, Burung Garuda, Indonesia Raya, Rupiah, dan UUD 1945 telah menjadi pengikat identitas bangsa ini. Apakah tanpa jejak penjajahan, Indonesia akan tetap memiliki simbol dan atribut yang sama, ataukah identitas kenegaraan akan berkembang dalam arah yang berbeda?

4. Sistem Pemerintahan ala Kerajaan

Orang-orang yang tertarik pada sejarah pasti memahami bahwa Indonesia pada masa lalu memiliki banyak kerajaan di berbagai wilayah. Setiap wilayahnya memiliki pemerintahan dengan otoritas yang berbeda, umumnya berbentuk kerajaan.

Jika Indonesia tidak pernah mengalami penjajahan, kemungkinan besar sistem pemerintahannya akan tetap mengikuti struktur kerajaan. Inilah yang mendorong masyarakat untuk bersatu melawan penjajahan. Saat ini, berbagai daerah di Indonesia telah bersatu di bawah satu otoritas kepemimpinan dalam sistem demokrasi republik.

5. Konflik Kerajaan Akan Terus Terjadi

Meskipun Indonesia tidak mengalami penjajahan, bukan berarti akan terhindar dari konflik. Sebaliknya, kemungkinan konflik internal antar kerajaan tetap besar, terutama jika setiap kerajaan berusaha memperluas kekuasaannya dengan mengekspansi wilayah-wilayah Indonesia lainnya.

Adanya konflik antar kerajaan ini dapat menyebabkan keterbelakangan Indonesia dan menghambat kemajuan ekonominya. Dampaknya sangat jelas, dengan pembatasan kemajuan ekonomi yang tidak sebanding dengan kondisi saat ini.

Setiap peristiwa di masa lalu tentu memiliki hikmahnya sendiri. Meskipun menghadapi kesulitan akibat potensi konflik antar kerajaan, Indonesia saat ini kokoh berdiri dan bangkit sebagai negara yang kuat dan maju. Keberhasilan ini menjadi sumber kebanggaan bagi seluruh bangsa Indonesia!

Penutup

Menggali imajinasi tentang sebuah Indonesia yang tidak pernah dijajah adalah melibatkan perenungan mendalam terhadap kemungkinan-kemungkinan yang sangat beragam. Terlepas dari kompleksitasnya, satu hal yang pasti: perjalanan sejarah Indonesia telah membentuk karakter dan identitasnya yang unik. 

Sementara kita tidak dapat mengubah masa lalu, menjelajahi skenario alternatif seperti ini memberi kita kesempatan untuk lebih memahami nilai-nilai dan tantangan yang mungkin kita hadapi dalam perjalanan ke depan.