Pada awalnya, uap menjadi tenaga penggerak utama kereta api. Inovasi ini membawa revolusi besar dalam mobilitas, menghubungkan kota-kota dan membuka peluang perdagangan yang lebih luas. Namun, seiring berjalannya waktu, uap mulai tergantikan oleh mesin diesel dan listrik.
Mesin diesel memberikan efisiensi yang lebih tinggi dan fleksibilitas operasional, sementara listrik memberikan keunggulan dalam hal kebersihan dan keberlanjutan.
1. Kereta Api Uap
Bahan bakar yang digunakan oleh kereta api jenis ini adalah uap air, yang dihasilkan melalui pemanasan air menggunakan kayu bakar, batu bara, atau minyak. Prosesnya mirip dengan ketika kita memanaskan air di panci untuk menyeduh teh atau kopi.
Setelah air panas dan mendidih, uap air akan menekan piston di mesin kereta, menghasilkan tenaga untuk menggerakkan roda kereta. Jadi, keseluruhan mekanisme kerja kereta api uap mirip dengan ketel uap yang menghasilkan asap, terutama terlihat pada kepala kereta (lokomotif) yang mengeluarkan asap saat beroperasi.
Source: https://tirto.id/kereta-thomas-di-ambarawa-bNE4 |
2. Kereta Api Diesel
Seperti halnya kendaraan bermesin diesel, kereta api, baik itu lokomotif maupun kereta rel diesel, menggunakan bahan bakar solar. Terdapat dua jenis lokomotif diesel, yaitu diesel hidraulik dan diesel elektrik.
Sebagai contoh, kereta Prameks di daerah Yogya dan Solo merupakan representasi dari kereta rel diesel, yang disebut sebagai KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik). Dengan menggunakan bahan bakar solar, kereta ini memanfaatkan sistem diesel elektrik untuk menggerakkan roda dan beroperasi efisien di lintasan rel.
Source: https://www.harapanrakyat.com/ |
3. Kereta Listrik
Setelah berkeliling di Yogya, Solo, dan sekitarnya yang akrab dengan Prameks, mari kita beralih ke Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi, yang dikenal sebagai Jabodetabek. Di wilayah ini, terdapat suatu jaringan kereta api yang menggunakan tenaga listrik sebagai penggeraknya.
Awalnya dikenal sebagai KRL (Kereta Rel Listrik), kini dikenal dengan sebutan commuter line. Kereta ini mengandalkan listrik sebagai sumber tenaga, dengan kabel yang terhubung di atas rel dan pantograf di kereta berfungsi sebagai perangkat penyambung antara aliran listrik dari kabel ke mesin kereta.
Source: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/ad/Kereta_Rel_Listrik_seri_JR_205..jpg |
4. Kereta Api Daya Magnet
Jenis kereta yang satu ini belum ditemukan di Indonesia. Mengapa? Karena pengadaannya cukup mahal. Kereta ini menggunakan daya magnet dan dikenal dengan nama Maglev (magnetic levitation). Keunikan kereta ini terletak pada kemampuannya untuk mencapai kecepatan hingga 400 km/jam.
Source: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/9b/Transrapid.jpg |
Penutup
Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang jenis-jenis kereta api berdasarkan tenaga penggeraknya, kita dapat mengapresiasi evolusi yang telah dicapai dalam dunia transportasi kereta api. Dari gemuruh mesin uap yang pertama kali melintasi rel hingga kemajuan teknologi listrik yang membawa konsep ramah lingkungan, perjalanan kereta api terus bertransformasi.
Seiring dengan semakin kompleksnya kebutuhan masyarakat modern, peran kereta api sebagai sarana transportasi terus berkembang. Pengenalan terhadap berbagai tenaga penggerak memberikan wawasan lebih dalam, memungkinkan kita untuk merenung tentang arah masa depan transportasi kereta api yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan inovatif.
No comments
Jangan lupa kasih komentar ya!. Karena komentar kalian membantu kami menyediakan informasi yang lebih baik
Tidak boleh menyertakan link atau promosi produk saat berkomentar. Komentar tidak akan ditampilkan. Hubungi 081271449921(WA) untuk dapat menyertakan link dan promosi