Media China Gunakan Pembawa Berita Robot Untuk Gantikan Manusia

Di zaman yang serba canggih seperti saat ini. Perkembangan teknologi telah banyak membantu meringankan pekerjaan manusia. Tidak hanya meringankan, teknologi saat ini telah digunakan untuk menggantikan tenaga manusia.

Baru-baru ini kantor berita di tiongkok Xinhua news, telah memperkenalkan news anchor virtual atau pembawa berita robot. Xinhua news mengklaim meski presenternya bersuara robot, kemampuannya membaca teks secara alami serupa pembaca berita profesional.

Pembawa berita ini juga dapat berbahasa inggris dan tiongkok. Selain itu, Mereka mengatakan bahwa anchor virtual mereka dapat bekerja 24 jam non-stop di situs maupun di media sosial. Tujuannya adalah untuk menyampaikan berita secara tepat waktu.

Xinhua news bekerjasama dengan perusahaan teknologi sogou untuk membuat sistem AI yang bekerja memadukan suara, gerak bibir, dan ekspresi berdasarkan pembaca berita asli. Anchor virtual kemudian membacakan teks yang sudah terdaftar di dalam sistem.

Meski diklaim serupa dengan pembaca berita profesional. pembawa berita ini masih terlihat kaku dan masih perlu dikembangkan untuk disempurnakan lagi. Dilihat secara sekilas pembaca berita virtual ini membawakan berita dengan nada  dan ekspresi yang datar.

Konsep AI secara umum memiliki kemampuan belajar dan mengambil keputusan layaknya manusia. Sebelum ini Jepang telah memperkenalkan robot pembaca berita bernama erica pada tahun 2015 silam dengan kecerdasan buatan. Robot pembaca berita ini memiliki perasaan layaknya manusia. Meski robot ini tidak terlibat dalam mencari, mengumpulkan, dan memvalidasi data. Tetap saja inovasi ini dianggap pro-kontra. Tetap dobutuhkan metode-metode khusus untuk membatasi invasi siste kecerdasan buatan.

Bahkan manusia harus waspada di era yang serba digital seperti sekarang ini, bisa jadi film terminator dengan judul "rise of the meachine" menjadi hal yang benar-benar terjadi di masa yang akan datang. Teknologi telah memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan manusia, tapi itu bukan alasan untuk tidak memikirkan dampak negatifnya.